Profil Desa Cihonje
Ketahui informasi secara rinci Desa Cihonje mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Mengenal Desa Cihonje di Gumelar, Banyumas, sebuah pusat ekonomi dan pendidikan di wilayah barat yang terus berbenah. Dengan pasar desa yang modern dan potensi wisata alam tersembunyi, Cihonje menjelma menjadi desa yang dinamis dan prospektif.
-
Pusat Ekonomi dan Perdagangan
Desa Cihonje merupakan jantung perekonomian Kecamatan Gumelar, yang dibuktikan dengan keberadaan Pasar Desa modern yang baru direvitalisasi dan menjadi pusat aktivitas niaga utama di wilayah tersebut.
-
Sentra Pendidikan Kecamatan
Sebagai lokasi berdirinya lembaga pendidikan menengah (SMP dan SMK), Cihonje memegang peran krusial sebagai pusat pendidikan bagi seluruh desa di Kecamatan Gumelar, yang menciptakan lingkungan sosial yang dinamis.
-
Lokasi Geografis Strategis
Terletak di jalur perlintasan utama yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Barat, Desa Cihonje memiliki keunggulan aksesibilitas tinggi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjadikannya desa paling ramai di kecamatannya.

Desa Cihonje, yang terletak strategis di Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, telah lama memegang peranan penting sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi dan sosial di wilayah barat Banyumas. Lebih dari sekadar sebuah desa agraris, Cihonje merupakan titik pertemuan vital yang kini berdetak lebih kencang dengan hadirnya Pasar Desa Cihonje yang baru dan modern. Posisinya sebagai jalur penghubung utama antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, serta perannya sebagai lokasi pusat pendidikan di tingkat kecamatan, menjadikan desa ini sebagai entitas yang dinamis. Dengan perpaduan antara kekuatan ekonomi tradisional, inovasi pembangunan infrastruktur dan potensi alam yang menanti untuk dieksplorasi, Desa Cihonje menampilkan wajah sebuah desa yang siap menyongsong masa depan tanpa meninggalkan akar tradisinya yang kuat.
Geografi dan Demografi: Titik Strategis di Perlintasan Barat Banyumas
Secara geografis, Desa Cihonje menempati posisi yang sangat strategis di Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas. Desa ini menjadi gerbang utama pada jalur perlintasan yang menghubungkan Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah dengan wilayah Priangan Timur di Jawa Barat. Letaknya yang berada di persimpangan jalan provinsi memberikan keuntungan aksesibilitas yang tinggi, menjadikannya sebagai salah satu desa paling ramai dan mudah dijangkau di Kecamatan Gumelar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas dalam publikasi "Kecamatan Gumelar dalam Angka," Desa Cihonje memiliki luas wilayah sebesar 8,19 kilometer persegi (km2).
Wilayahnya didominasi oleh dataran yang bergelombang landai hingga perbukitan, menciptakan lanskap yang beragam. Di sebelah utara, Desa Cihonje berbatasan dengan Desa Gumelar dan Desa Karangkemojing. Sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Pekuncen. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cilangkap dan di sisi barat berbatasan dengan Desa Paningkaban.
Dari sisi kependudukan, data BPS menunjukkan bahwa Desa Cihonje memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.439 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka kepadatan penduduknya mencapai angka 786 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini tergolong tinggi untuk ukuran desa di Kabupaten Banyumas, yang menegaskan perannya sebagai pusat pemukiman dan aktivitas. Populasi yang besar ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan dalam penyediaan layanan publik. Untuk menunjang administrasi dan pelayanan, wilayah desa terbagi ke dalam 5 dusun, 10 Rukun Warga (RW), dan 58 Rukun Tetangga (RT). Pembagian ini memastikan bahwa roda pemerintahan dan program pembangunan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara efektif.
Perekonomian Desa: Pasar Baru dan Geliat Ekonomi Lokal
Perekonomian merupakan jantung dari kehidupan masyarakat Desa Cihonje. Statusnya sebagai pusat kecamatan tercermin dari denyut aktivitas ekonomi yang berpusat di pasar desa. Tonggak sejarah baru dalam perekonomian desa ditandai dengan peresmian Pasar Desa Cihonje yang telah selesai direvitalisasi. Pasar yang dibangun di atas tanah kas desa seluas 2.800 meter persegi ini kini menjadi pusat perniagaan yang modern dan representatif. Dengan total 14 kios dan 184 los, pasar ini mampu menampung ratusan pedagang dan menjadi sentra jual beli bagi warga Cihonje serta desa-desa sekitarnya.
Keberadaan pasar baru ini memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal. Ia tidak hanya menyediakan tempat yang lebih layak dan nyaman bagi para pedagang, tetapi juga menjadi motor penggerak perputaran uang di tingkat desa. Berbagai produk diperjualbelikan di sini, mulai dari hasil bumi seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan beras, hingga produk sandang, pangan olahan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Aktivitas pasar yang ramai setiap hari menunjukkan peran vitalnya sebagai penopang utama pendapatan bagi banyak keluarga.
Di luar sektor perdagangan, pertanian tetap menjadi basis ekonomi penting. Banyak warga yang masih menggarap lahan persawahan dan perkebunan. Komoditas seperti padi, kelapa, dan hasil kebun lainnya memberikan kontribusi penting bagi ketahanan pangan dan pendapatan petani. Selain itu, sektor jasa juga turut berkembang seiring dengan status Cihonje sebagai pusat kegiatan. Warung makan, bengkel, toko kelontong, dan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya tumbuh subur di sepanjang jalan utama desa, menciptakan lapangan kerja dan dinamika ekonomi yang beragam.
Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Roda pemerintahan Desa Cihonje berjalan di bawah kepemimpinan seorang kepala desa yang didukung oleh jajaran perangkat desa yang solid. Pemerintah desa memegang peranan krusial dalam merencanakan dan mengeksekusi program pembangunan yang bersumber dari berbagai alokasi dana, termasuk Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Salah satu prestasi terbesar dalam pembangunan infrastruktur baru-baru ini tentu saja adalah revitalisasi Pasar Desa Cihonje, yang menunjukkan kemampuan pemerintah desa dalam mengelola proyek skala besar yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Selain pembangunan pasar, fokus pembangunan infrastruktur juga diarahkan pada sektor-sektor vital lainnya. Peningkatan kualitas jalan desa, pembangunan talud untuk mencegah longsor di area perbukitan, serta perbaikan saluran irigasi menjadi prioritas rutin. Mengingat lokasinya yang strategis, pemeliharaan jalan menjadi sangat penting untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas barang dan orang. Keterlibatan masyarakat melalui program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sering kali menjadi metode yang dipilih untuk pembangunan infrastruktur skala kecil, yang tidak hanya menghasilkan output fisik tetapi juga memberikan pendapatan tambahan bagi warga yang terlibat.
Di bidang pelayanan publik, pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan dan perizinan. Transparansi pengelolaan anggaran juga menjadi perhatian, di mana papan informasi publik sering digunakan untuk menyosialisasikan rencana dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Sinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan lembaga kemasyarakatan lainnya memastikan adanya mekanisme check and balance dalam setiap pengambilan kebijakan, sehingga pembangunan berjalan selaras dengan aspirasi warga.
Pusat Pendidikan dan Kehidupan Sosial Budaya
Desa Cihonje memegang status istimewa sebagai pusat pendidikan untuk wilayah Kecamatan Gumelar. Di desa inilah berdiri berbagai jenjang institusi pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keberadaan SMP Negeri 1 Gumelar dan SMK Ma`arif NU 1 Gumelar di Cihonje menjadikannya sebagai tujuan utama bagi para pelajar dari seluruh desa di Kecamatan Gumelar untuk melanjutkan pendidikan menengah.
Status sebagai pusat pendidikan ini menciptakan lingkungan sosial yang dinamis. Kehadiran ratusan siswa setiap harinya turut menggerakkan roda ekonomi di sektor informal, seperti usaha kos-kosan, warung makan, dan jasa fotokopi. Lebih dari itu, ia membentuk Cihonje sebagai desa dengan tingkat literasi dan wawasan yang relatif lebih maju, karena terus-menerus terpapar dengan dunia akademik dan informasi.
Kehidupan sosial masyarakatnya sendiri sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi seperti kerja bakti untuk membersihkan lingkungan atau membangun fasilitas umum masih terjaga dengan baik. Dalam perayaan hari besar, baik hari besar nasional maupun keagamaan, masyarakat selalu menunjukkan antusiasme yang tinggi. Kegiatan seperti karnaval desa saat perayaan 17 Agustus atau arak-arakan saat hari besar Islam menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Kelompok-kelompok seni tradisional seperti kuda lumping (ebeg) dan kesenian Islami seperti hadrah juga turut mewarnai kehidupan budaya masyarakat, menjadi sarana hiburan sekaligus pelestarian warisan leluhur.
Potensi Tersembunyi: Merintis Jalur Wisata Alam dan Religi
Meskipun dikenal sebagai pusat ekonomi dan pendidikan, Desa Cihonje sesungguhnya menyimpan potensi wisata yang belum banyak tergali. Di balik keramaian jalurnya, desa ini memiliki bentang alam perbukitan yang indah dan beberapa spot yang potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam. Beberapa warga lokal dan pegiat media sosial kadang kala menyebut tentang keberadaan air terjun atau curug di wilayah perbukitan yang masih sangat alami. Salah satunya adalah Curug Kali Kawung, yang meski belum dikelola secara resmi, menawarkan keindahan alam yang menenangkan.
Pengembangan potensi ini bisa menjadi arah baru bagi diversifikasi ekonomi desa. Dengan pengelolaan yang tepat oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bersama pemerintah desa, spot-spot alam ini dapat dikemas menjadi paket ekowisata atau wisata petualangan ringan. Jalur trekking menyusuri perbukitan dengan pemandangan hamparan sawah dan hutan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari ketenangan.
Selain wisata alam, potensi wisata religi juga dapat dikembangkan. Keberadaan makam-makam tokoh sesepuh desa atau ulama yang dihormati dapat dijadikan destinasi ziarah. Dengan narasi sejarah dan spiritual yang kuat, wisata religi dapat menarik segmen pengunjung yang spesifik. Kolaborasi antara pengembangan pasar sebagai pusat oleh-oleh, infrastruktur jalan yang sudah baik, serta promosi destinasi alam dan religi yang tersembunyi dapat menciptakan sebuah ekosistem pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk masa depan Desa Cihonje.